SUMENEP – Minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU) di jalan poros kabupaten yang membentang dari Desa Ketawang, Guluk-Guluk, hingga Pordapor membuat warga resah.
Meski jalur ini vital bagi mobilitas warga antar-desa, saat malam tiba jalanan berubah menjadi lintasan gelap yang membahayakan pengendara.
Beberapa titik jalan poros memang sudah memiliki lampu, namun jumlahnya sangat terbatas dan penempatannya tidak strategis.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di jalur timur Desa Ketawang hingga sebelah Kantor Kecamatan Guluk-Guluk, serta dari Dusun Talesek Desa Guluk-Guluk hingga Desa Pordapor, masih banyak ruas yang tanpa penerangan sama sekali.
Bahkan, sebagian hanya mengandalkan lampu rumah warga yang tidak cukup menerangi badan jalan.
“Ada beberapa lampu, tapi bukan di titik rawan. Seringkali lubang besar justru berada di area gelap. Ini sangat berbahaya, apalagi kalau hujan, air menutupi lubangnya,” ungkap Rofie, warga Desa Pordapor kepada TimesIN.
Warga berharap pemerintah kabupaten tidak hanya menambah jumlah PJU, tapi juga memperhatikan lokasi pemasangan agar efektif.
Mereka mendesak dinas terkait turun langsung ke lapangan dan meninjau kondisi nyata di sepanjang jalan poros kabupaten tersebut.
“PJU itu bukan cuma soal penerangan, tapi soal keselamatan. Kami ingin jalan yang terang, aman, dan nyaman dilalui,” tambah Rofie.
Hingga berita ini dimuat, Kepala Bidang Prasarana dan Keselamatan Transportasi Disperkimhub Sumenep, Imam Afif Rusidy, belum memberikan tanggapan.